Minggu, 16 Desember 2012

Course Review Horay


model pembelajaran Course Review horay
LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan penerapan kurikulum KTSP dan tuntutan untuk mengembangkan model pembelajaran kreatif maka guru harus pula mampu mengikuti tuntutan perkembangan dunia pendidikan terkini. Guru harus berani berinovasi dan beradaptasi dengan berbagai metode pembelajaran PAIKEM, dan tidak hanya berpaku pada metode ceramah saja, meskipun kadangkala metode tersebut masih diperlukan.
Model pembelajaran yang baik harus mampu merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Tidak hanya secara fisik, tapi juga berkaitan dengan mental dan emosional yang lebih penting. Sehingga perlu inovasi-inovasi model pembelajaran yang mampu menciptakan iklim kelas yang menarik bagi siswa.
Salah satu model pembelajaran inovatif yang membentuk siswa-siswa di kelas menjadi kelompok-kelompok kecil adalah model pembelajaran tipe struktural. Model ini memiliki beberapa tipe lagi yang cukup menarik. Misalnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar yang menuntut siswanya dapat mengenal dan memahami berbagai istilah-istilah, dan juga gambar-gambar agar siswa lebih tertarik. Untuk mengajarkan mata pelajaran tersebut diperlukan model pembelajaran yang dapat menguji pemahaman konsep siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud membahas mengenai model pembelajaran course review horay, salah satu model pembelajaran inovatif tipe struktural yang efektif dalam pengujian pemahaman konsep siswa.
PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dirumuskan penulis adalah sebagai berikut.
1.      Apakah pengertian dari model pembelajaran course review horay itu?
2.      Mengapa model pembelajaran course review horay perlu diterapkan agar tercipta pembelajaran inovatif?
3.      Bagaimanakah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menerapkan model pembelajaran course review horay?
4.      Apakah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh model pembelajaran course review horay?



PEMBAHASAN

A.    Pengertian Course Review Horay
Model pembelajaran merupakan salah satu komponen utama dalam memciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Menurut Richard I. Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan di dalam pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran yang menarik dan variatif akan berimplikasi pada minat maupun motivasi peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Dari berbagai macam model pembelajaran inovatif tipe struktural, terdapat model pembelajaran teknik course review horay.
Model Pembelajaran course review horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang disukai.
Suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Pembelajaran course review horay, merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Pembelajaran course review horay merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay atau yel-yel lainnya. Melalui Pembelajaran course review horay diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan kelompok kecil.
Course review horay adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk ikut aktif dalam belajar. Metode ini merupakan cara belajar-mengajar yang lebih menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan guru dengan menyelesaikan soal-soal. Dalam aplikasinya metode pembelajaran course review horay tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar ketrampilan dan isi akademik. Pembelajaran dengan metode course review horay juga melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa. Pembelajaran melalui metode ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan yang positif di antara sesama siswa, penerimaan terhadap perbedaan individu dan mengembangkan ketrampilan bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
Pada pembelajaran course review horay, aktifitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar.

B.     Alasan Pemilihan Model
Dari berbagai model pembelajaran, model course review horay dapat dipilih sebagai salah satu model yang dapat diterapkan di kelas, terutama untuk kelas III sampai kelas VI, dengan pertimbangan sebagai berikut.
1.      Dengan metode course review horay, siswa dapat memahami materi yang telah diberikan dengan mudah. Pemahaman siswa tentang materi yang bersangkutan dievaluasi dengan cara yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa. Selain itu, metode course review horay menerapkan pembelajaran sekaligus hiburan, dengan demikian siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses belajar. Karena pada anak usia SD mudah mengalami kejenuhan dalam proses belajar, maka dari itu diperlukan suatu metode yang membuat anak tertartik pada saat guru sedang menjelaskan.
2.      Kebutuhan objek belajar dirasa sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan, contohnya Ilmu Pengetahuan Alam. Pelajaran tersebut cocok dengan metode ini, agar siswa dapat lebih mudah mengingat materi yang telah disampaikan oleh gurunya dan juga istilah-istilah yang ada dalam pelajaran tersebut.

C.    Tujuan Model Pembelajaran Course Review Horay
Pembelajaran yang baik adalah yang mampu merangsang siswa agar aktif dalam berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas. Karena pada saat ini yang sedang diterapkan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, bukan guru. Jadi siswa merasa mengalami sendiri pembelajaran dan lebih bermakna baginya sehingga ia paham dan tidak mudah lupa.
Pembelajaran inovatif menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat dikembangkan dari model pembelajaran inovatif. Secara umum, tujuan model penerapan model pembelajaran:
1.      Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevensi dalam proses belajar mengajar
Dalam proses belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru merupakan masalah yang sangat penting, karena dengan perhatian tersebut akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan tersebut akan tercapai bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang diberikan dalam suatu pertemuan di kelas.
Dalam jumlah siswa yang banyak, biasanya sulit atau sukar untuk mempertahankan agar perhatian siswa tetap pada materi yang diberikan. Memang ada banyak faktor yang mempengaruhinya, misalnya: faktor penjelasan guru yang kurang mengenai sasaran, penerapan metode pembelajaran yang monoton, dan lain sebagainya. Jadi, masalah perhatian siswa terhadap pelajaran tidak bisa dikesampingkan dalam konteks pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, penerapan model pembelajaran yang tepat dapat menjadi salah satu solusi  untuk menghindari kejenuhan siswa dalam belajar.
2.      Meningkatkan motivasi pada siswa dalam belajar
Penerapan model pembelajaran yang variatif memberi kesempatan meningkatnya motivasi belajar siswa, motivasi memegang peranan yang sangat penting, karena tanpa motivasi seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar.
Motivasi ada dua, yaitu: motivasi intrinsik (dari dirinya sendiri) dan motivasi ekstrinsik (dari luar dirinya sendiri). Dalam proses belajar mengajar di kelas, tidak setiap siswa didalam dirinya ada motivasi intrinsik yakni kesadarannya sendiri untuk memperhatikan penjelasan guru, rasa ingin tahu lebih banyak terhadap materi yang diberikan guru. Dalam pertemuan dikelas ada juga siswa yang tidak ada motivasi dalam dirinya (intrinsik), masalah inilah yang sering dihadapi guru. Guru selalu dihadapkan masalah motivasi yakni motivasi ekstrinsik, yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Jadi siswa yang tidak ada motivasi didalam dirinya (intrinsik) memerlukan motivasi ekstrinsik untuk melakukan kegiatan belajar. Di sinilah peranan guru lebih dituntut untuk memerankan motivasi, yaitu motivasi sebagai alat mendorong siswa untuk berbuat, sebagai alat untuk menentukan arah dan sebagai alat untuk menyeleksi kegiatan.
3.      Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
Tidak bisa dipungkiri ada kalanya terdapat siswa yang tidak atau kurang menyenangi suatu mata pelajaran. Sehingga, konsekuensinya bidang studi yang dipegang  seorang menjadi tidak disenangi. Mungkin bisa ditunjukkan dari sikap acuh tak acuh siswa ketika guru tersebut sedang menjelaskan materi pelajaran di kelas.
Ketika mengajar, guru selalu duduk dengan santai dikelas tanpa memperdulikan tingkah laku siswa atau anak didiknya. Ini adalah jalan pengajaran yang sangat membosankan. Dalam hal ini guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan kreativitas dan kegairahan belajar siswa.
Bila demikian terjadi, guru yang bersangkutan dapat mensiasati keadaan tersebut dengan pemilihan model belajar yang menyenangkan dan dapat menarik minat siswanya untuk ikut serta aktif dalam aktivitas belajar-mengajar.
4.      Mendorong anak didik untuk belajar
Menyediakan lingkungan belajar adalah tugas guru, kewajiban menyatu dalam sebuah interaksi pengajaran yang memerlukan lingkungan yang kondusif yakni lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Belajar memang memerlukan motivasi sebagai pendorong anak didik. Namun sayangnya jarang ditemukan bahwa anak didik mempunyai motivasi yang sama terutama motivasi intrinsik. Dari perbedaan motivasi inilah terlihat dari sikap dan perbuatan siswa dalam menerima pelajaran ada yang senang, ada yang kurang senang. Dengan gejala tersebut bisa menghambat proses belajar mengajar. Penerapan model pembelajaran yang tepat dapat ‘menolong’ menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Model pembelajaran course review horay dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas denggan tujuan sebagai berikut.
1.      Mendorong siswa untuk ikut aktif dalam belajar
Model ini merupakan cara belajar-mengajar yang lebih menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan guru dengan cara menyelesaikan soal-soal. Pada pembelajaran course review horay aktifitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar.
2.      Melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa.
Pembelajaran melalui metode ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan yang positif di antara sesama siswa, penerimaan terhadap perbedaan individu dan mengembangkan ketrampilan bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

D.    Media yang Digunakan
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian para siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Media pembelajaran yang diperlukan dalam model pembelajaran course review horay adalah sebagai berikut.
1.      Buku-buku kajian atau buku sumber yang relevan dengan materi yang akan diajarkan
2.      Gambar-gambar yang terkait dengan materi yang diujikan yang dapat mendukung proses belajar, dalam hal ini jika diperlukan.

E.     Langkah-langkah Pembelajaran
Informasi kompetensi, sajian materi, tanya jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok menuliskan nomor sembarang dan dimasukkan ke dalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak, siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru berhak menjawab jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore atau yang lainnya, pemberian reward, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab.
3.      Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
4.      Untuk menguji pemahaman siswa disuruh membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
5.      Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.
6.      Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi.
7.      Bagi yang benar,siswa memberi tanda check list ( √ ) dan langsung berteriak horay atau menyanyikan yel-yelnya.
8.      Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak horay.
9.      Guru memberikan reward kepada siswa yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak memperoleh horay.
10.  Penutup

F.     Aspek Perkembangan yang Diperoleh
Perkembangan yang didapatkan dari model pembelajaran course review horay:
ΓΌ  Motorik, dalam metode tersebut adanya perkembangan motorik yang terjadi pada siswa melalui ekspresi dam respon dari siswa. Dengan mencoba untuk menjawab pertanyaan / kuis dari guru.  Dan adanya gerakan yang membuat siswa merasa lebih rileks melakukan  mengangkat tangan dan berteriak seperti ‘’ horeyyyy’’
ΓΌ  Kognitif, dapat mengevaluasi materi yang telah diberikan guru terhadap siswa,membuat siswa lebih berfikir dan berkonsentrasi serta menyimak pertanyaan yang diberikan. Pengetahuan siswa lebih berkembang untuk mencari tau tentang hal-hal yang bersangkutan dengan materi tersebut.
ΓΌ  Bahasa, dalam metode ini siswa masih menggunakan bahasa yang belum terlalu formal dan masih menggunakan gaya bahasa sehari-hari layaknya berbicara dengan teman sebaya. Sehingga pengembangan bahasa yang didapat dari penerapan metode ini kurang menonjol.
ΓΌ  Afektif, Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa menjadikan suasana kelas lebih akrab. Rasa gembira dan percaya diri secara tidak langsung akan terlihat dalam diri siswa. Penerapan metode ini juga dapat memperarerat kedekatan antar siswa maupun dengan guru, karena komunikasi yang terjadi saat penerapan metode ini merupakan komunikasi dua arah. Dimana guru memberikan pertanyaan, dan siswa  memberikan umpan balik dengan berteriak “horay”.

G.    Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
·         Siswa ikut aktif dalam belajar
·         Melatih kerjasama dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.
·         Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar
·         Melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa
Kekurangan:
·         Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan.
·         Adanya peluang untuk curang.


KESIMPULAN

Pembelajaran course review horay, merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Dengan metode course review horay, siswa dapat memahami materi yang telah diberikan dengan mudah. Langkah pembelajarannya guru menyebutkan nomor kotak dan siswa menjawab sesuai nomor tersebut. Siswa yang menjawab benar akan bersorak horay atau menyanyikan yel-yel yang telah disepakati.
Tujuan penerapan model course review horay untuk mendorong siswa ikut aktif belajar dan melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa. Aspek yang dapat dikembangkan dengan model ini meliputi aspek motorik, kognitif, bahasa, dan afektif.

6 komentar:

  1. adakah buku refrensi tentang pembelajaran cours review horray?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau yg membahas secara khusus saya belum menemukan..

      Hapus
  2. Pak minta referensi buku crh kirim ke aripariajl@gmail.com

    BalasHapus
  3. Mau tanya, terkait kelebihan dan kekurangan dari model course review horay,referensi ambil dari mana ??? makasih

    BalasHapus
  4. Pak . Kirim referensi buku nya dong pak . . Lagi butuh .kirim ke email @ezalukngoh99@gmail.com

    BalasHapus