Senin, 03 Juni 2013

pasrah dan mengikhlaskan kadang beda tipis,, tapi yg namanya ikhlas itu harusnya kita lupain, gak diinget apalagi diungkit-ungkit ~seperti daun yg jatuh dari tangkainya~

hanya hari ini dan telah berakhir


Hujan Yang Berbohong

Hari ini hujan telah berbohong padaku
Tapi sakit karena hujan yg berbohong itu tak seberapa
Dibanding dengan sakit karena engkau sahabat
Demi tugas kita
Tugas kita
Aku rela menempuh jarak dan dibohongi hujan
Sekali lagi demi tugas kita
Ya aku memang terlambat
Tapi itu bukan mauku
Tetap kau tetap tak mau tersenyum padaku
Rasa keangkuhan telah sedikit mengoyak jaring persahabatan kita

Aku bertanya padamu apakah itu suara petir
Tapi dengan santai dan bercanda engkau menjawabnya
Tidak sedikitpun engkau menahanku untuk tinggal
Ku putuskan kembali ke tempat yg seharusnya aku berada
Gelap, dingin, dan jauh itu hal yg biasa bagiku
Engkau tetap tak menahanku
Ku tahan sakit yg kemarin ku ceritakan kepadamu
Mungkin kau tidak ingat
Atau kau tidak tahu
Atau kemarin kau hanya pura-pura peduli
Atau bukan hanya kemarin kau melakukannya
Sahabat macam apa yang bahkan tak tahu temannya sakit
Lalu membiarkannya tanpa menahan untuk pergi sendiri

Sekali lagi hujan membohongiku
Terang lampu kota dan gelapnya hutan sulit kubedakan lagi
Bukan sesal yg kurasakan hari ini
Tapi sakit dan rasa tidak percaya
Sudah lupakah engkau dengan angan-angan kita kemarin
Rencana indah yg akan kita lalui hingga hari esok

Kembali aku berpikir
Harapanku terlalu jauh untuk menjadi sahabatmu seutuhnya
Khayalan-khayalan yg kita ukir bersama selama ini bahkan dengan mudahnya engkau lupakan
Seperti itukah caramu berpikir
Sahabat macam apa engkau
Tidak sedikitpun kau tahu perasaanku malam itu

Ada satu hal yg seharusnya lebih menyedihkan saat ini
Sesuatu hal yg lebih parah adanya
Sahabat macam apa AKU ini
Sahabat bodoh yg telah menyalahkan sahabatnya sendiri....

Wonogiri, 01 juni 2013
-armirifi- sahabat terbodoh