model pembelajaran Course Review horay
LATAR BELAKANG MASALAH
Dengan
penerapan kurikulum KTSP dan tuntutan untuk mengembangkan model pembelajaran
kreatif maka guru harus pula mampu mengikuti tuntutan perkembangan dunia
pendidikan terkini. Guru harus berani berinovasi dan beradaptasi dengan
berbagai metode pembelajaran PAIKEM, dan tidak hanya berpaku pada metode
ceramah saja, meskipun kadangkala metode tersebut masih diperlukan.
Model
pembelajaran yang baik harus mampu merangsang siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. Tidak hanya secara fisik, tapi juga berkaitan dengan mental dan
emosional yang lebih penting. Sehingga perlu inovasi-inovasi model pembelajaran
yang mampu menciptakan iklim kelas yang menarik bagi siswa.
Salah
satu model pembelajaran inovatif yang membentuk siswa-siswa di kelas menjadi kelompok-kelompok
kecil adalah model pembelajaran tipe struktural. Model ini memiliki beberapa
tipe lagi yang cukup menarik. Misalnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
sekolah dasar yang menuntut siswanya dapat mengenal dan memahami berbagai
istilah-istilah, dan juga gambar-gambar agar siswa lebih tertarik. Untuk
mengajarkan mata pelajaran tersebut diperlukan model pembelajaran yang dapat
menguji pemahaman konsep siswa.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, penulis bermaksud membahas mengenai model pembelajaran
course review horay, salah satu model
pembelajaran inovatif tipe struktural yang efektif dalam pengujian pemahaman
konsep siswa.
PERMASALAHAN
Berdasarkan latar
belakang di atas, permasalahan yang dirumuskan penulis adalah sebagai berikut.
1. Apakah
pengertian dari model pembelajaran course
review horay itu?
2. Mengapa
model pembelajaran course review horay perlu
diterapkan agar tercipta pembelajaran inovatif?
3. Bagaimanakah
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menerapkan model pembelajaran course review horay?
4. Apakah
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh model pembelajaran course review horay?
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Course Review Horay
Model pembelajaran
merupakan salah satu komponen utama dalam memciptakan suasana pembelajaran yang
aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Menurut Richard I. Arends, model
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya
tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan di dalam pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran yang menarik
dan variatif akan berimplikasi pada minat maupun motivasi peserta didik dalam
proses belajar mengajar di kelas. Dari berbagai macam model pembelajaran
inovatif tipe struktural, terdapat model pembelajaran teknik course review horay.
Model Pembelajaran course review horay merupakan
model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan
menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut
diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang disukai.
Suatu model pembelajaran dengan pengujian
pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan
jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Pembelajaran course review
horay, merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar
mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Pembelajaran course review horay merupakan
suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan kotak
yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. Siswa yang
paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay atau yel-yel
lainnya. Melalui Pembelajaran course review horay diharapkan dapat
melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan kelompok kecil.
Course review horay adalah salah satu
metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk ikut aktif dalam belajar.
Metode ini merupakan cara belajar-mengajar yang lebih menekankan pada pemahaman
materi yang diajarkan guru dengan menyelesaikan soal-soal. Dalam aplikasinya
metode pembelajaran course review horay tidak hanya menginginkan siswa
untuk belajar ketrampilan dan isi akademik. Pembelajaran dengan metode course
review horay juga melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan
sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa. Pembelajaran
melalui metode ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan
kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan yang positif di antara sesama
siswa, penerimaan terhadap perbedaan individu dan mengembangkan ketrampilan
bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan memberikan kontribusi yang
cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mempelajari
konsep-konsep belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat mencapai hasil
belajar yang maksimal.
Pada pembelajaran course
review horay, aktifitas belajar
lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru
hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing.
Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati
pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar.
B. Alasan Pemilihan Model
Dari
berbagai model pembelajaran, model course
review horay dapat dipilih sebagai salah satu model yang dapat diterapkan
di kelas, terutama untuk kelas III sampai kelas VI, dengan pertimbangan sebagai
berikut.
1.
Dengan
metode course review horay, siswa dapat memahami materi yang telah
diberikan dengan mudah. Pemahaman siswa tentang materi yang bersangkutan
dievaluasi dengan cara yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat
belajar siswa. Selain itu, metode course review horay menerapkan
pembelajaran sekaligus hiburan, dengan demikian siswa tidak mengalami kejenuhan
dalam proses belajar. Karena pada anak usia SD mudah mengalami kejenuhan dalam
proses belajar, maka dari itu diperlukan suatu metode yang membuat anak
tertartik pada saat guru sedang menjelaskan.
2. Kebutuhan objek belajar dirasa sesuai dengan
materi pelajaran yang akan diberikan, contohnya Ilmu Pengetahuan Alam.
Pelajaran tersebut cocok dengan metode ini, agar siswa dapat lebih mudah
mengingat materi yang telah disampaikan oleh gurunya dan juga istilah-istilah
yang ada dalam pelajaran tersebut.
C.
Tujuan Model Pembelajaran Course
Review Horay
Pembelajaran yang baik adalah yang
mampu merangsang siswa agar aktif dalam berpartisipasi dalam pembelajaran di
kelas. Karena pada saat ini yang sedang diterapkan adalah pembelajaran yang
berpusat pada siswa, bukan guru. Jadi siswa merasa mengalami sendiri
pembelajaran dan lebih bermakna baginya sehingga ia paham dan tidak mudah lupa.
Pembelajaran inovatif menjadi solusi
atas permasalahan tersebut. Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat
dikembangkan dari model pembelajaran inovatif. Secara umum, tujuan model
penerapan model pembelajaran:
1.
Meningkatkan
dan memelihara perhatian siswa terhadap relevensi dalam proses belajar mengajar
Dalam proses
belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru
merupakan masalah yang sangat penting, karena dengan perhatian tersebut akan
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan tersebut
akan tercapai bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang
diberikan dalam suatu pertemuan di kelas.
Dalam jumlah
siswa yang banyak, biasanya sulit atau sukar untuk mempertahankan agar
perhatian siswa tetap pada materi yang diberikan. Memang ada banyak faktor yang
mempengaruhinya, misalnya: faktor penjelasan guru yang kurang mengenai sasaran,
penerapan metode pembelajaran yang monoton, dan lain
sebagainya. Jadi, masalah perhatian siswa terhadap pelajaran tidak bisa
dikesampingkan dalam konteks pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, penerapan model pembelajaran yang tepat dapat menjadi salah satu solusi untuk menghindari kejenuhan siswa dalam
belajar.
2.
Meningkatkan motivasi pada siswa dalam belajar
Penerapan model pembelajaran yang variatif memberi
kesempatan meningkatnya motivasi belajar siswa, motivasi memegang peranan yang sangat penting,
karena tanpa
motivasi seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar.
Motivasi ada
dua, yaitu: motivasi intrinsik (dari dirinya sendiri) dan motivasi ekstrinsik
(dari luar dirinya sendiri). Dalam proses
belajar mengajar di kelas, tidak setiap siswa didalam dirinya ada motivasi
intrinsik yakni kesadarannya sendiri untuk memperhatikan penjelasan guru, rasa
ingin tahu lebih banyak terhadap materi yang diberikan guru. Dalam pertemuan
dikelas ada juga siswa yang tidak ada motivasi dalam dirinya (intrinsik), masalah
inilah yang sering dihadapi guru. Guru selalu dihadapkan
masalah motivasi yakni motivasi ekstrinsik, yang merupakan dorongan dari luar
dirinya mutlak diperlukan. Jadi siswa yang tidak ada motivasi didalam dirinya
(intrinsik) memerlukan motivasi ekstrinsik untuk melakukan kegiatan belajar. Di
sinilah peranan guru lebih dituntut untuk memerankan motivasi, yaitu motivasi
sebagai alat mendorong siswa untuk berbuat, sebagai alat untuk menentukan arah
dan sebagai alat untuk menyeleksi kegiatan.
3.
Membentuk
sikap positif terhadap guru dan sekolah
Tidak bisa dipungkiri ada kalanya
terdapat siswa yang tidak atau kurang menyenangi suatu mata pelajaran. Sehingga, konsekuensinya bidang studi yang dipegang seorang menjadi
tidak disenangi. Mungkin bisa ditunjukkan dari sikap acuh tak acuh siswa ketika
guru tersebut sedang menjelaskan materi pelajaran di kelas.
Ketika
mengajar, guru selalu duduk dengan santai dikelas tanpa memperdulikan tingkah
laku siswa atau anak didiknya. Ini adalah jalan pengajaran yang sangat membosankan.
Dalam hal ini guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan kreativitas
dan kegairahan belajar siswa.
Bila demikian terjadi, guru yang bersangkutan dapat mensiasati keadaan tersebut
dengan pemilihan model belajar
yang menyenangkan dan dapat menarik minat siswanya untuk ikut serta aktif dalam
aktivitas belajar-mengajar.
4.
Mendorong anak didik untuk belajar
Menyediakan
lingkungan belajar adalah tugas guru, kewajiban menyatu dalam sebuah interaksi
pengajaran yang memerlukan lingkungan yang kondusif yakni lingkungan yang mampu
mendorong anak didik untuk selalu belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar
mengajar. Belajar memang memerlukan motivasi
sebagai pendorong anak didik. Namun sayangnya jarang ditemukan bahwa anak didik
mempunyai motivasi yang sama terutama motivasi intrinsik. Dari perbedaan motivasi
inilah terlihat dari sikap dan perbuatan siswa dalam menerima pelajaran ada
yang senang, ada yang kurang senang. Dengan gejala tersebut bisa menghambat
proses belajar mengajar. Penerapan model pembelajaran yang tepat dapat ‘menolong’ menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Model pembelajaran course review horay dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas
denggan tujuan sebagai berikut.
1. Mendorong siswa untuk ikut aktif dalam belajar
Model ini merupakan cara belajar-mengajar yang lebih menekankan pada
pemahaman materi yang diajarkan guru dengan cara menyelesaikan soal-soal. Pada
pembelajaran course review horay aktifitas belajar lebih banyak berpusat
pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai
penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Suasana belajar dan interaksi
yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak
mudah bosan untuk belajar.
2. Melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada
akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa.
Pembelajaran melalui metode ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan,
dan penghargaan kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan yang positif di
antara sesama siswa, penerimaan terhadap perbedaan individu dan mengembangkan
ketrampilan bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan memberikan
kontribusi yang cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mempelajari
konsep-konsep belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat mencapai
hasil belajar yang maksimal.
D.
Media yang
Digunakan
Media pembelajaran merupakan segala
sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat, dan perhatian para siswa sehingga proses interaksi komunikasi
edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan
berdayaguna.
Media pembelajaran yang diperlukan
dalam model pembelajaran course review
horay adalah sebagai berikut.
1. Buku-buku
kajian atau buku sumber yang relevan dengan materi yang akan diajarkan
2. Gambar-gambar
yang terkait dengan materi yang diujikan yang dapat mendukung proses belajar,
dalam hal ini jika diperlukan.
E.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Informasi kompetensi, sajian materi, tanya
jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok menuliskan nomor sembarang dan
dimasukkan ke dalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak,
siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru berhak
menjawab jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore
atau yang lainnya, pemberian reward, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
1. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru
menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab.
3. Guru membagi
siswa dalam kelompok-kelompok.
4. Untuk
menguji pemahaman siswa disuruh membuat kartu atau kotak sesuai dengan
kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
5. Guru membaca
soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya didalam kartu atau kotak yang
nomornya disebutkan guru.
6. Setelah
pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kartu atau kotak, guru
dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi.
7. Bagi yang
benar,siswa memberi tanda check list ( √ ) dan langsung berteriak horay atau
menyanyikan yel-yelnya.
8. Nilai siswa
dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak horay.
9. Guru
memberikan reward kepada siswa yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak
memperoleh horay.
10. Penutup
F.
Aspek Perkembangan yang
Diperoleh
Perkembangan yang didapatkan dari model
pembelajaran course review horay:
ü Motorik, dalam metode tersebut adanya
perkembangan motorik yang terjadi pada siswa melalui ekspresi dam respon dari
siswa. Dengan mencoba untuk menjawab pertanyaan / kuis dari guru. Dan adanya gerakan yang membuat siswa merasa
lebih rileks melakukan mengangkat tangan
dan berteriak seperti ‘’ horeyyyy’’
ü Kognitif, dapat mengevaluasi materi yang telah
diberikan guru terhadap siswa,membuat siswa lebih berfikir dan berkonsentrasi
serta menyimak pertanyaan yang diberikan. Pengetahuan siswa lebih berkembang
untuk mencari tau tentang hal-hal yang bersangkutan dengan materi tersebut.
ü Bahasa, dalam metode ini siswa masih
menggunakan bahasa yang belum terlalu formal dan masih menggunakan gaya bahasa
sehari-hari layaknya berbicara dengan teman sebaya. Sehingga pengembangan
bahasa yang didapat dari penerapan metode ini kurang menonjol.
ü Afektif, Suasana belajar dan interaksi yang
menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa menjadikan
suasana kelas lebih akrab. Rasa gembira dan percaya diri secara tidak langsung
akan terlihat dalam diri siswa. Penerapan metode ini juga dapat memperarerat
kedekatan antar siswa maupun dengan guru, karena komunikasi yang terjadi saat
penerapan metode ini merupakan komunikasi dua arah. Dimana guru memberikan
pertanyaan, dan siswa memberikan umpan
balik dengan berteriak “horay”.
G.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
·
Siswa
ikut aktif dalam belajar
·
Melatih
kerjasama dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.
·
Suasana
belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran
sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar
·
Melatih
siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya
mempengaruhi prestasi akademik siswa
Kekurangan:
·
Siswa
aktif dan pasif nilainya disamakan.
·
Adanya peluang untuk
curang.
KESIMPULAN
Pembelajaran course review horay, merupakan salah satu
pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara
pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Dengan metode course
review horay, siswa dapat memahami materi yang telah diberikan dengan mudah.
Langkah pembelajarannya guru menyebutkan nomor kotak dan siswa menjawab sesuai
nomor tersebut. Siswa yang menjawab benar akan bersorak horay atau menyanyikan
yel-yel yang telah disepakati.
Tujuan penerapan model course review horay untuk mendorong siswa
ikut aktif belajar dan melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan
sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa. Aspek
yang dapat dikembangkan dengan model ini meliputi aspek motorik, kognitif,
bahasa, dan afektif.
adakah buku refrensi tentang pembelajaran cours review horray?
BalasHapuskalau yg membahas secara khusus saya belum menemukan..
Hapustruz dapet dari mana??
BalasHapusPak minta referensi buku crh kirim ke aripariajl@gmail.com
BalasHapusMau tanya, terkait kelebihan dan kekurangan dari model course review horay,referensi ambil dari mana ??? makasih
BalasHapusPak . Kirim referensi buku nya dong pak . . Lagi butuh .kirim ke email @ezalukngoh99@gmail.com
BalasHapus